Tugas Kelompok Manajemen Agroindustri


TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN AGROINDUSTRI

ANALISIS GAYA MANAJEMEN – MANAJEMEN KONFLIK – MANAJEMEN RISIKO

PERENCANAAN PROYEK AGROINDUSTRI

Guru Pembimbing oleh Bapak Arie Febrianto

Nama Kelompok:

1.             Erni Susilowati                                           (125100318113037)

(Ernisusi.wordpress.com)

2.             Ismi Agus Setyaningsitah                      (125100318113001)

(http://blog.ub.ac.id/sitah/)

3.             Kuen Nazarisa                                           (125100318113020)

(http://blog.ub.ac.id/kuensa/)

4.             Perin Diana Eprida                                   (125100318113004)

(http://blog.ub.ac.id/perin/)

                               logo-ftp-2012

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang

                       Dalam jurusan teknologi industri pertanian terdapat mata kuliah manajemen agroindustri. Pengertian manajemen agroindustri itu sendiri adalah penerapan ilmu manajemen dalam industri pertanian agar dapat dilakukan secara efisien. Fungsi-fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pengarahan dan pengawasan harus dijalankan pada setiap tahapan kegiatan agroindustri. Manajemen agroindustri terdapat gaya manajemen , manajemen konflik, manajemen resiko dan perencanaan proyek agroindustri. Menurut definisi, gaya manajemen adalah kepemimpinan metode yang menggunakan manajer dalam menjalankan sebuah perusahaan atau organisasi. Sebagai contoh, bagaimana proses pengambilan keputusan dilakukan atau bagaimana karyawan diperlakukan. Setiap gaya memiliki serangkaian karakteristik, positif, negatif dan bagaimana tugas-tugas yang dilakukan. Ini adalah gaya manajemen banyak dalam Bisnis.Didalam gaya manejemen ini terdapat 3 gaya manajemen yaitu gaya manajemen jepang, barat dan Indonesia. Pada setiap gaya manajemen memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

                       Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.

                Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.

1.2     Rumusan Masalah

1.       Gaya manajemen apakah yang digunakan pada PT Unilever dan PT Maspion?

a.       Apakah PT Unilever dan PT Maspion itu?

b.      Apakah perbedaan gaya manajemen dari PT Unilever dan PT Maspion?

2.       Gaya manajemen apa yang digunakan pada koperasi?

a.       Apakah pengeritan koperasi itu?

b.      Sesuikah gaya manajemen pada koperasi pada kultur Indonesia?

3.       Apakah manajemen konflik itu?

a.       Apa pengertian manajemen konflik?

b.      Apa saja jenis-jenis konflik?

c.       Konflik organisasi apa yang terjadi di Indonesia saat ini?

d.      Bagaimana penyelesaian konflik tersebut?

4.       Manajemen resiko pada PT Indofood

a.       Apa profil PT Indfoood ?

b.      Resiko apa saja yang terjadi di PT Indofood?

c.       Pengukuran resiko apa yang digunakan pada PT Indofood?

d.      Bagaimana pengendalian apa yang diterapkan oleh PT Indofood?

5.       Perencanaan proyek agroindustri pada PT Freeport

a.    Apa profil perusahaan PT Freeprt Indonesia?

b.   Manfaat ekonomis proyek (manfaat financial) apa yang terjadi pada PT Freeprt Indonesia?

c.    Manfaat ekonomis apa yang di tujukan kepada Negara oleh PT Freeport Indonesia?

d.   Manfaat social apa yang ditujukan kepada masyarakat sekitar oleh PT Freeport Indonesia?

1.3     Tujuan

1.       Mengetahui profil perusahaan PT Unilever dan PT Maspion.

2.       Mengetahu perbedaan gaya manajemen yang dianut oleh PT Unilever dan PT Masspion.

3.       Mengetahui pengertian dan gaya manajemen koperasi.

4.       Mengetahui pengertian manajemen konflik dan  jenis-jenis konflik.

5.       Mengetahui konflik yang terjadi di Indonesia sekaligus penyelesaian konflik.

6.       Mengetahui profil PT Indofood.

7.       Mengetahui resiko,pengukuran dan pengendalian  yang terjadi di PT Indofood.

8.       Mengetahui profil dan manfaat secara menyeluruh dari PT Freeport.

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

ISI

 

2.1 Gaya Manajemen

Perusahaan yang kami ambil adalah PT Unilever dan PT Maspion.

2.1.1          Profil Kedua Perusahaan

a. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant. Perusahaan bergerak dalam bidang food and bavarages yaitu produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.

b. Maspion adalah salah satu produsen perkakas yang cukup besar. Perusahaan ini memiliki keahlian yang kuat di bidang pemasaran dan manufaktur berbagai rangkaian produk peralatan rumah tangga kualitas baik di peralatan dapur, peralatan rumah tangga plastik, glasswares, dan peralatan listrik rumah.

2.1.2          Pebedaan gaya manajemen kedua perusahaan :

 

a.       Pada kedua prusahaan ini terdapat perbedaan gaya manajemennya. Dalam perusahaan PT Unilever menggunakan gaya manajemen Indonesia. Sedangkan PT Maspion menggunakan gaya manajemen campuran yaitu antara manajemen Jepang dan Indonesia.  Berikut ini adalah analisis gaya manajemen yang dipakai kedua perusahaan ini :

b.      Dilihat melalui Strategi Manajemen Operasionalnya, PT. Unilever memiliki gaya manajemen Indonesia. Hal ini terlihat melalui strategi manajemen operasionalnya yang memiliki visi penyertaan, merangkul perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik kinerjanya. Bersama-sama diatas merupakan salah satu penanda ciri gaya manajemen Indonesia yang bersifat gotong royong.

c.       Bahwa Perusahaan Maspion memiliki gaya manajemen campuran antara gaya manajemen jepang dan gaya manajemen Indonesia. Gaya manajemen Jepang ditunjukkan dengan visi atau etika kerja Maspion pada poin pertama yaitu Kesetiaan, Kemampuan dan Kerja Keras seperti halnya cirri khas gaya manajemen Jepang. Sedangkan Gaya Manajemen Indonesia ditunjukkan pada poin etos kerja yang ketiga yaitu Kesatuan dan Kebersamaan. Sebagaimana kita ketahui bahwa gaya manajemen Indonesia memiliki cirri bergotong royong (bekerja sama) dalam setiap lini kehidupan dan pekerjaannya.

2.2         Gaya Manajemen usaha Koperasi

 

2.2.1          Sekilas tentang koperasi :

 Manajemen merupakan hal yang paling inti dalam mengelola suatu organisasi termasuk koperasi. Pengelolaan koperasi perlu dilakukan seperti pengelolaan badan usaha lainnya yakni meliputi fungsi manajemen, seperti Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengawasan. Menurut Prof. Ewell Roy (dalam Limbong, 2010) menjelaskan bahwa manajemen koperasi melibatkan unsur-unsur seperti anggota, pengurus, manajer, dan karyawan koperasi. Dalam hal ini seorang manajer koperasi harus bisa mengorganisasikan unsur-unsur koperasi didalamnya agar mencapai produktivitas yang tinggi. Disisi lain seorang karyawan juga harus mampu menghubungkan antara manajemen dan anggota koperasi.

Manajemen koperasi dapat dilihat dari tiga sudut pandang yakni organisasi, proses dan gaya. Keberhasilan pengelolaan koperasi dapat dilihat dari kerjasama yang intens dari unsur-unsur koperasi dalam mengembangkan organisasi dan memberikan pelayanan yang terbaik pada anggota (A.H. Gophar dalam Limbong, 2010).

Dari segi proses, manajemen koperasi mengutamakan kebersamaan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan Gaya dalam sudut pandang koperasi ialah  Gaya manajemen yang dianut koperasi ialah gaya partisipatif (Participation Management) dimana anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam mengatur perusahannya.

2.2.2          Kultur Indonesia :

          Pada dasarnya, gaya manajemen Indonesia mengutamakan pada semboyan  Bhineka Tunggal Ika yang berlandaskan Pancasila. Dimana hal tersebut juga menyangkutkan jenis dari kultur budaya di Indonesia. Selain itu, mengutamakan prinsip gotong royong dan kesejahteraan anggotanya. Serta dalam dasar sistem manajemen berlandaskan Pancasila.

2.2.3          Hasil analisis :

Menurut kami gaya manajemen pada usaha koperasi sudah sesuai dengan kultur Indonesia. Karena gaya manajemen pada usaha koperasi mengutamakan kebersamaan dalam pengambilan keputusan. Dimana anggota ditempatkan sebagai subjek dan manajemen yang aktif dalam mengatur perusahannya. Hal ini sesuai dengan kultur Indonesia yang mengutamakan Bhineka Tunggal Ika dan musyawarah dalam memecahkan permasalahan.

2.3        Manajemen konflik

 

2.3.1          Pengertian konflik

Konflik adalah suatu proses antara dua orang atau lebih dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya atau membuatnya menjadi tidak berdaya. Konflik itu sendiri merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat maupun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggota atau antar kelompok masyarakat lainnya, konflik itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik yang dapat terkontrol akan menghasilkan integrasi yang baik, namun sebaliknya integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan suatu konflik.

2.3.2          Jenis – Jenis Konflik :

Ada lima jenis konflik dalam kehidupan organisasi :

a.        Konflik dalam diri individu, yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya. Bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya.

b.      Konflik antar individu dalam organisasi yang sama, dimana hal ini sering diakibatkan oleh perbedaan–perbedaan kepribadian.Konflik ini berasal dari adanya konflik antar peranan ( seperti antara manajer dan bawahan ).

c.       Konflik antar individu dan kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapi tekanan untuk keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh, seorang individu mungkin dihukum atau diasingkan oleh kelompok kerjanya karena melanggar norma – norma kelompok.

d.       Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama, karena terjadi pertentangan kepentingan antar kelompok atau antar organisasi.

e.       Konflik antar organisasi, yang timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam sistem perekonomian suatu negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru, teknologi, dan jasa, harga–harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih efisien.

2.3.3          Sumber-Sumber Utama Penyebab Konflik Organisasi

a.       Penyebab terjadinya konflik dalam organisasi, yaitu :

1.       Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan,

2.       Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda pula,

3.       Perbedaan kepentingan individu atau kelompok,

4.       Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat

5.       Perbedaan pola interaksi yang satu dengan yang lainnya.

b.      Teknik-Teknik Utama Untuk Memecahkan Konflik Organisasi

Ada beberapa cara untuk menangani konflik yaitu :

1.        Introspeksi diri,

2.       Mengevaluasi pihak-pihak yang terlibat,

3.       Identifikasi sumber konflik,

c.       Spiegel (1994) menjelaskan ada lima tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik :

1.       Berkompetisi

Tindakan ini dilakukan jika kita mencoba memaksakan kepentingan sendiri di atas kepentingan pihak lain. Pilihan tindakan ini bisa sukses dilakukan jika situasi saat itu membutuhkan keputusan yang cepat, kepentingan salah satu pihak lebih utama dan pilihan kita sangat vital. Hanya perlu diperhatikan situasi menang – kalah (win-lose solution) akan terjadi disini. Pihak yang kalah akan merasa dirugikan dan dapat menjadi konflik yang berkepanjangan. Tindakan ini bisa dilakukan dalam hubungan atasan bawahan, dimana atasan menempatkan kepentingannya (kepentingan organisasi) di atas kepentingan bawahan.

2.       Menghindari konflik

Tindakan ini dilakukan jika salah satu pihak menghindari dari situsasi tersebut secara fisik ataupun psikologis. Sifat tindakan ini hanyalah menunda konflik yang terjadi. Situasi menang kalah terjadi lagi disini. Menghindari konflik bisa dilakukan jika masing-masing pihak mencoba untuk mendinginkan suasana, mebekukan konflik untuk sementara. Dampak kurang baik bisa terjadi jika pada saat yang kurang tepat konflik meletus kembali, ditambah lagi jika salah satu pihak menjadi stres karena merasa masih memiliki hutang menyelesaikan persoalan tersebut.

3.        Akomodasi

Yaitu jika kita mengalah dan mengorbankan beberapa kepentingan sendiri agar pihak lain mendapat keuntungan dari situasi konflik itu. Disebut juga sebagai self sacrifying behaviour. Hal ini dilakukan jika kita merasa bahwa kepentingan pihak lain lebih utama atau kita ingin tetap menjaga hubungan baik dengan pihak tersebut.

4.        Kompromi

Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama.Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang (win-win solution).

5.        Berkolaborasi

Menciptakan situasi menang-menang dengan saling bekerja sama.Pilihan tindakan ada pada diri kita sendiri dengan konsekuensi dari masing-masing tindakan. Jika terjadi konflik pada lingkungan kerja, kepentingan dan hubungan antar pribadi menjadai hal yang harus kita pertimbangkan.

2.3.4          Berikut ini adalah konflik yang kami ambil :

                Untuk contoh kasus pada kali ini saya akan membahas tentang konflik antara dua institusi / organisasi negara yang berkelut dalam masalah penegakan hukum, yaitu KPK & POLRI. Konflik ini berawal dari terendusnya kasus korupsi pada lembaga POLRI tentang pengadaan alat tes pembuatan SIM oleh KPK. Dan KPK pun yang merasa ini adalah kasus yang berada di jalurnya ingin mengusut tentang kasus ini, tetapi konflik pun terjadi pada saat pihak POLRI bersikeras ingin mengusut kasus ini sendiri tanpa interfensi pihak lain karna POLRI merasa ini terjadi pada lembaganya sendiri. Konflik pun meruncing karna kedua pihak tetap bersiteguh dengan pendapat mereka masing-masing. Permasalahan bertambah pada saat terjadinya penarikan penyidik di pihak KPK yang notabene mereka tersebut memang anggota Kepolisian aktif yang direkrut oleh KPK sebagai penyidik dan diantara penyidik tersebut ada yang sedang menangani kasus simulator SIM. Dan karna sangat heboh dari kasus ini, sampai Presiden pun ikut campur tangan dalam kasus ini.

2.3.5          Penyelasian konflik  :

Untuk penyelesaiannya harus diadakan kesepakatan antar ke 2 belah pihak, dan harus ada satu yang mengalah. Dan memang mungkin di perlukan pihak ke 3 yang menengahi, dan pada kasus ini adalah Presiden yang menjadi pihak ke 3. Penyelesaian ini terkait dengan tindakan yang dapat kita lakukan dalam penanganan konflik yaitu kompromi,dimana Tindakan ini dapat dilakukan jika ke dua belah pihak merasa bahwa kedua hal tersebut sama –sama penting dan hubungan baik menjadi yang utama. Masing-masing pihak akan mengorbankan sebagian kepentingannya untuk mendapatkan situasi menang-menang .

2.4         Manajemen Risiko

 

2.4.1          Profil perusahaan

        PT. Indofood Sukses Makmur didirikan pada tahun 1974 yang merupakan merger dari 19 instan noodle manufactures. Produknya dipasarkan dengan merek:  Indomi, Sarimi, Supermi, Pop Mie. Perusahaan juga memproduksi masakan Indofood dan saus kecap dengan merek Indofood dan piring lombok, termasuk juga produk makanan ringan seperti Chiki, Chitato, Chitos, Tugu Lawak dan Cafela Coffe. Lokasi kantor pusat berada di gedung Ariobimo Sentral, HR Rasuna Said Jakarta, sedangkanuntuk lokasi pabriknya berada di Jakarta, Bekasi Jawa Barat, Semarang Jawa Tengah, malang, Bangil Jawa Timur, Medan, Riau, palembang, Banjarmasin dan Ujung Pandang.

             Perusahaan ini mempunyai 12 cabang, diantaranya adalah PT. Ciptakemas Abadi, PT. Intranusa Cipta, PT. Tristara Makmur (100% kepemilikan), PT. Indosentra Pelangi (70% kepemilikan), PT. Arthanugraha Mandiri (51%) dan PT. Putri Usaha Tama (50% kepemilikan). PT Indofood Sukses Makmur Tbk mencatat dirinya pertama kali di Bursa Efek jakarta pada tanggal 14 juli 1994, dengan jumlah saham sebanyak 21.000.000 dan harga saham perdana sebesar Rp 6.200,00

2.4.2          Identifikasi risiko :

 Identifikasi Resiko PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Seperti halnya dengan bidang-bidang usaha lainnya, bidang usaha Perseroan juga tidak terlepas dari risiko-risiko baik mikro maupun makro. Di bawah ini adalah risiko yang dihadapi Perseroan antara lain:

a.        Kondisi ekonomi dalam negeri yang tidak stabil dapat memberikan dampak Negara terhadap Grup Indofood.

b.      Risiko yang ditimbulkan oleh depresiasi Rupiah.

c.       Risiko dari kemungkinan terjadinya produk tercemar, isu produk tidak halal, serta isu penggunaan bahan pengawet.

d.      Harga dan biaya produksi berfluktuasi tergantung pada harga bahan baku di pasar internasional dan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap valuta asing.

e.      Risiko yang dapat ditimbulkan oleh adanya pemogokan tenaga kerja

2.4.3          Pengukuran risiko :

Dibawah ini adalah pengukuran resiko PT Indofood :

No

Risiko

Tingkat pengukuran

Dampak

1.

Kondisi ekonomi dalam negeri yang tidak stabil dapat memberikan dampak negatif

Berat

Serius

2.

Risiko yang ditimbulkan oleh depresiasi Rupiah

Sedang

Katastrofik

3.

risiko dari kemungkinan terjadinya produk tercemar, isu produk tidak halal, serta isu penggunaan bahan pengawet

Berat

Serius

4.

Harga dan biaya produksi berfluktuasi tergantung pada harga bahan baku di pasar internasional dan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap valuta asing

Sedang

Katastrofik

5.

Risiko yang ditimbulkan oleh pemogokan tenaga kerja

Berat

Serius

·         Tingkat pengukuran risiko bisa dinilai rendah (<25), Sedang (25-50 ), berat (>50)

·         Dampak risiko bisa dinilai sebagai katastrofik (pengeluaran lebih besar dari pada pendapatan), serius, bisa ditolerir, atau tidak signifikan.

2.4.4          Pengendalian risiko :

1.      Pengendalian yang dilakukan untuk menangani Kondisi ekonomi dalam negeri yang tidak stabil dapat memberikan dampak negatif  terhadap Grup Indofood dengan perlu diantisipasi dengan cara menabung keuntungan dari penjualan produk PT Indofood. Karena jika sewaktu-waktu kondisi ekonomi dalam negeri tidak stabil, kita masih mempunyai modal yang disimpan di bank.

2.      Pengendalian yang dilakukan untuk menangani Risiko yang ditimbulkan oleh depresiasi Rupiah dengan cara PT Indofood harus mempunyai simpanan uang dalam jenis dollar. Karena kemungkinan besar dengan adanya penurunan rupiah, nilai mata uang dollar akan naik.

3.      Pengendalian yang dilakukan untuk menangani risiko dari kemungkinan terjadinya produk tercemar, isu produk tidak halal, serta isu penggunaan bahan pengawet dengan memberikan logo halal di kemasan. Memberikan bukti sertifikat MUI yang resmi. Pada bahan pengawet dengan cara pengecakan melalui laboratorium untuk membuktikan bahwa produk ini tanpa bahan pengawet.

4.      Pengendalian yang dilakukan untuk menangani Harga dan biaya produksi berfluktuasi tergantung pada harga bahan baku di pasar internasional dan fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap valuta asing.

2.5        Perencanaan Proyek Agroindustri

 

2.5.1          Profil Perusahaan

                PT. Freeport Indonesia (PTFI) adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. PTFI merupakan penghasil terbesar konsentrat tembaga dari bijih mineral yang juga mengandung emas dalam jumlah yang berarti. PTFI tidak hanya mendukung kebutuhan ekonomi tetapi juga mendukung kebutuhan sosial dan lingkungan hidup, sehingga tidak mengganggu kesinambungan kehidupan generasi di masa akan datang.

                Awal berdirinya PT Freeport Indonesia (PTFI) bermula saat seorang manajer eksplorasi Freeport Minerals Company; Forbes Wilson, melakukan ekspedisi pada tahun 1960 ke Papua setelah membaca sebuah laporan tentang ditemukannyaErtsb erg (Gunung Bijih), sebuah cadangan mineral, oleh seorang geolog Belanda; Jean Jacques Dozy, pada tahun 1936.

                Setelah ditandatanganinya Kontrak Karya pertama dengan Pemerintah Indonesia bulan April 1967, PTFI memulai kegiatan eksplorasi di Ertsberg pada Desember 1967. Konstruksi skala besar dimulai bulan Mei 1970, dilanjutkan dengan ekspor perdana konsentrat tembaga pada bulan Desember 1972.

                        Setelah para geolog menemukan cadangan kelas dunia Grasberg pada tahun 1988, operasi PTFI menjadi salah satu proyek tambang tembaga/emas terbesar di dunia. Di akhir tahun 1991, Kontrak Karya kedua ditandatangani dan PTFI diberikan hak oleh Pemerintah Indonesia untuk meneruskan operasinya selama 30 tahun.

2.5.2          Manfaat – manfaat PT Freeprt Indonesia (PTFI)

a.       Manfaat ekonomis proyek bagi proyek itu sendiri (manfaat finansial)

 Perusahaan lebih mudah mengalokasikan dana yang mengendap melalui kegiatan pemberian kredit bagi masyarakat yang ingin melakukan kegiatan ekonomi seperti (KUR) , perusahaan akan lebih mudah apabila ingin mencari karyawan sesuai yang diinginkan, dan dapat meningkatkan penghasilan perusahaan juga sebab apabila taraf hidup masyarakat maju maka daya beli masyarakat juga akan bertambah hal ini yang akan menjadi bertambahnya penghasilan bagi perusahaan.

b.      Manfaat ekonomi bagi negara (ekonomi makro)

        PT Freeport Indonesia (PTFI) yang bergerak di bidang pertambangan memberikan manfaat ekonomi langsung dan tidak langsung yang cukup besar bagi pemerintah di tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten, dan bagi perekonomian Papua dan Indonesia secara keseluruhan. Manfaat langsung termasuk kontribusi lazimnya suatu perusahaan kepada negara, mencakup pajak, royalti, dividen, iuran dan dukungan langsung lainnya. PT Freeport Indonesia (PTFI)  merupakan penyedia lapangan kerja swasta terbesar di Papua, dan termasuk salah satu wajib pajak terbesar di Indonesia. Pada tahun 2005, PTFI berhasil mencapai tingkat produksi tertinggi di saat harga-harga komoditas cukup tinggi. Oleh sebab itu, jumlah pembayaran dalam bentuk pajak, royalti, dividen, dan iuran untuk tahun 2005 mencapai sekitar 1,2 miliar dolar AS, yang merupakan jumlah terbesar sepanjang sejarah kami. Sejak tahun 1992, manfaat langsung bagi Indonesia telah mencapai 3,9 miliar dolar AS.

Kontribusi tidak langsung PTFI bagi Indonesia jumlahnya jauh lebih besar lagi, dan sejak tahun 1992 meliputi hal-hal sebagai berikut:

·         Investasi sejumlah hampir 4,8 miliar dolar AS untuk membangun prasarana perusahaan di Papua, termasuk kota-kota, sarana pembangkit listrik, pelabuhan dan bandar udara, jalan, jembatan, terowongan, sarana pembuangan limbah, sistem komunikasi modern, dan prasarana lainnya yang kepemilikannya akan beralih ke Pemerintah Indonesia pada saat masa kontrak kami berakhir.

·         Investasi sebesar lebih 425 juta dolar AS dalam bentuk prasarana sosial yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat setempat seperti gedung sekolah, rumah sakit, klinik kesehatan, perkantoran, sarana ibadah, sarana rekreasi dan pengembangan usaha kecil dan menengah.

·         Penyediaan lapangan kerja secara langsung dari PTFI bagi sekitar 8.000 orang pada tahun 2005. Dari jumlah tersebut, lebih dari 2.000 orang, atau lebih dari 25 persen adalah putra daerah Papua.

·         Pembayaran upah bagi karyawan PTFI sendiri telah mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS sejak tahun 1992.

·         Lapangan kerja bagi karyawan kontrak, perusahaan privatisasi dan perusahaan mitra lainnya yang melayani kebutuhan PTFI, jumlahnya mencapai 10.700 pekerja pada tahun 2005. Artinya, jumlah orang yang dipekerjakan atau yang melayani kegiatan operasi kami secara keseluruhan mencapai sekitar 18.700 orang.

·         Pembelian barang dan jasa dari dalam negeri sebesar lebih 3,7 miliar dolar AS.

        Secara langsung dan tidak langsung, 277.000 lapangan kerja telah tercipta dengan keberadaan PTFI. (Studi LPEM-UI).

        Pada tahun 2003, kami menugaskan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-UI) untuk melakukan kajian dampak ekonomi atas efek berganda dari PTFI terhadap Papua dan Indonesia sejak tahun 1992. Studi ini dikaji ulang di tahun 2005. Para pakar ekonomi tersebut menemukan bahwa kontribusi PTFI mewakili:

·         2,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, 58 persen PDRB Papua, dan 99 persen PDRB Kabupaten Mimika di tahun 2005.

·         Kontribusi terhadap PDB nasional tersebut mencapai hampir 65 triliun rupiah di tahun 2005, atau lebih dari 7 miliar dolar AS berdasarkan kurs pada saat itu. PTFI telah memberikan kontribusi lebih dari 40 miliar dolar AS kepada PDB nasional sejak tahun 1992.

·         Menciptakan 37 peluang kerja tidak langsung bagi setiap karyawan perusahaan, sehingga secara nasional menambah 277.000 kesempatan kerja.

·         Pembayaran pajak perusahaan mencapai 1,6 persen dari Anggaran Belanja Nasional.

·         Membiayai lebih dari 63 persen dari seluruh dana program pengembangan masyarakat yang merupakan kontribusi sektor pertambangan di Indonesia melalui berbagai program sosial perusahaan.

·         Mencapai 1,3 persen dari seluruh pendapatan rumah tangga negara, dan 42 persen dari pendapatan provinsi Papua.

c.       Manfaat sosial bagi masyarakat sekitar proyek

Bantuan perumahan 3 desa di Dataran Tinggi dan 5 desa di Dataran Rendah. Selain itu, sejak tahun 1996, PTFI telah mengalokasikan sebagian dari pendapatannya untuk dimanfaatkan masyarakat setempat melalui Dana Kemitraan Freeport bagi Pengembangan Masyarakat. Dana tersebut telah membantu pembangunan sekolah, rumah sakit, sarana ibadah, perumahan dan sarana umum pada wilayah operasi kami di Papua. Dana tersebut juga mendukung serangkaian program dan pelatihan komprehensif di bidang kesehatan dan pendidikan serta berbagai prakarsa pengembangan usaha kecil, agar masyarakat Papua memperoleh manfaat dari perkembangan ekonomi yang tengah terjadi di daerah ini.

        Kontribusi untuk dana kemitraan, termasuk bagian dari mitra usaha patungan kami Rio Tinto plc, mencapai jumlah 42 juta dolar AS pada tahun 2005, dan jumlah total kontribusi bagi dana tersebut mencapai 194 juta dolar AS sejak awalnya. Majalah Business Week yang menerbitkan hasil survei mengenai peringkat perusahaan-perusahaan AS paling dermawan, telah dua kali menempatkan Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. sebagai perusahaan AS yang paling dermawan dari segi jumlah uang tunai yang disisihkan dari persentase pendapatan. Hal ini sebagian besar berkat Dana Kemitraan bagi Pengembangan Masyarakat.

BAB III

PENUTUP

3.1         Kesimpulan

Dari analisis yang telah kami lakukan dapat di tarik kesimpulan bahwa kedua contoh perusahaan yang kami ambil  memiliki gaya manajemen yang berbeda. Pada PT Unilever menggukan gaya manajemen Indonesia sedangkan PT Maspion menggunakan gaya manajemen campuran antara Jepang dan Indonesia. Pada manajemen konflik kami mengambil contoh kasus antara konflik KPK dengan Polri yang menurut analisis kami dapat di selesaikan dengan kompromi dan adanya penengah di antara konflik ini.

Dalam manajemen resiko kami mengambil PT Indofood yang di analisis mealui identifikasi resiko, pengukuran resiko dan pengendalian resiko. Lalu yang terakhir adalah perencanaan proyek agroindustri dimana kami mengambil PT Freeport sebagai bahan analisis kami. Pada PT Freeport ini kami menganalisis tentang manfaat bagi perusahaannya sendiri, Negara dan masyarakat sekitar.

3.2         Saran

Dalam pengerjaan tugas sebaiknya terlebih dahulu memahami soal yang di berikan. Karena jika kita tidak memahami terlebih dahulu maka akan salah tafsir dan membuang waktu sia-sia. Selain itu untuk proses pengerjaannya di butuhkan kekompakan antara anggota kelompok. Agar terselesaikan tepat waktu dan hasilnya maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

http://perry-syah.blogspot.com/2013/01/profil-pt-unilever-indonesia-tbk.html

http://ikubarunovryan.blogspot.com/2013/04/manajemen-koperasi.html

http://alwi-hafiz.blogspot.com/2012/11/konflik.html

http://abdelhafizka09.blogspot.com/2012/12/konflik-organisasi.html

http://www.pasarpetani.com/2013/04/identifikasi-dan-jenis-sumber-resiko-5.html

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDMQFjAB&url=http%3A%2F%2Fdirectory.umm.ac.id%2FData%2520Elmu%2Fdoc%2Fbab_45.doc&ei=5y-0UbHrHMn-rAestIH4AQ&usg=AFQjCNF_aU3IiQBZdAwHnTDuit3S7izhrg&sig2=Thl26o7ql5L-pCz551nfeA&bvm=bv.47534661,d.bmk

http://uutz-ok.blogspot.com/2010/03/manfaat-ekonomi-bagi-pt-freeport.html

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=manfaat%20manfaat%20finansial%20pt%20freeport&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDUQFjAC&url=http%3A%2F%2Fpt-inco.co.id%2Fpdf%2FPaper%2520Seminar%2520Pertambangan%2520LPEM-KADIN.pdf&ei=HyG0Uea6D8HhrAev94GQCA&usg=AFQjCNF1yWs0_vljvKQ6Vh59zxZZQAStJg&bvm=bv.47534661,d.bmk

Di akses pada tanggal 9 juni 2013.

Tugas Manajemen Pemasaran – Strategi Pemasaran 10 produk dan jasa terkemuka di Indonesia

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

“STRATEGI PEMASARAN”

Dosen Pengampu : Ika Atsari Dewi, S.TP

OLEH :

Asnun Alfi H                                      125100318113030

Erni Susilowati                                  125100318113037

Farchan Arif                                      125100318113023

Nailah Rahmah                                125100318113013

Ridha Akbari                                     125100318113022

(KELOMPOK 6)

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA KAMPUS IV

KEDIRI

2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung kepada keahlian pengusaha di bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain. Selain itu tergantung pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari laba semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu mengatasi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran.

Oleh karena itu untuk menarik konsumen melakukan pembelian maka perusahaan harus bisa menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu riset dan analisa pasar, keputusan tentang produk, penetapan harga, promosi dan distribusi (marketing mix).

Memasuki perdagangan bebas AFTA (Asean Free Trade Assosiaotion) tahun 2003 yang lalu sampai sekarang, hampir semua organisasi bisnis menghadapi persaingan dan tantangan dalam suatu lingkungan yang sarat dengan perubahan. Agar berhasil dalam kondisi saat ini, diperlukan strategi pemasaran berorientasi pasar yang dapat mengantisipasi seluruh keinginan konsumen, mengatasi ancaman persaingan, dan memperkuat keunggulan bersaing.

Perubahan pola bersaing global tersebut mutlak memerlukan analisis terhadap segala kekuatan lingkungan ysng mempengaruhi perubahan secara berkesinambungan. Menurut Jauch dan Glueck (1999: 82) “perusahaan yang secara sistematis menganalisis lingkungan akan lebih efektif daripada perusahaan yang tidak melakukannya”.

Secara umum peningkatan volume penjualan yang dihasilkan oleh perusahaan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal perusahaan (hal-hal yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, misalnya mutu produk, kemasan, harga, dan lain-lain) dan faktor eksternal perusahaan (hal-hal yang berada diluar jangkauan perusahaan, misalnya globalisasi, teknologi, deregulasi, selera, situasi politik, dan lain-lain).

Inti utama dari kegiatan pemasaran yang dikenal luas adalah bauran pemasaran (marketing mix), yang mencakup 4P (Product, Price, Place, Promotion). Keempat variabel tersebut merupakan kombinasi yang mempunyai peran yang sama dan merupakan satu kesatuan guna menunjang sukses perusahaan. Karena itu product, price, place dan promotion dapat digunakan oleh perusahaan yang bersangkutan untuk menyusun strategi dasar perusahaan yang dapat menjadi acuan bagi penyusunan strategi pemasaran yang efektif. Pada pelaksanaannya alat pemasaran (marketing mix) tersebut di lakukan secara berbeda-beda dan unik, tetapi tujuan akhir dari marketing mix tersebut adalah meningkatkan penjualan dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut dan menghasilkan laba.

Walaupun laba bukan satu-satunya tujuan perusahaan didirikan, tetapi ia tidak boleh diabaikan begitu saja, sebab kelangsungan hidup perusahaan ditentukan seberapa besar sumbangan yang mampu diberikan dalam bentuk laba atas investasi-investasi yang di lakukan, pada suatu kegiatan usaha tertentu. Oleh karena itu pengelolaan yang baik terhadap semua aktivitas perusahaan terutama yang berhubungan dengan aktivitas pemasaran.

1.2 Tujuan dan Manfaat

a)      Sebagai bahan informasi dan masukan bagi perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai strategi pemasaran yang tepat.

b)      Untuk memahami strategi pemasaran pada produk dan jasa terkemuka di Indonesia guna dapat diaplikasikan dalam bidang pemasaran.

c)      Sebagai sarana untuk memenuhi persyaratan akademik dalam menyelesaikan tugas pada jurusan Teknologi Industri Pertanian.

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

2.1 10 Produk dan jasa terkemuka

2.1.1 10 Produk Terkemuka di Indonesia

1)   Aqua

2)   Honda

3)   Indomie

4)   Baygon

5)   Softex

6)   Vitacimin

7)   Chiki

8)   Sanyo

9)   Hansaplas

10)Glukol

2.1.2 10 Jasa Terkemuka di Indonesia

1)   Prudential

2)   Manulife

3)   Sinar Mas

4)   Allianz

5)   AIA Financial

6)   Avrist

7)   Axa Mandiri

8)   Bumiputera

9)   Cigna

10)Jiwa Sraya

2.2 Profil Perusahaan Produk dan Jasa

            2.2.1 Profil Perusahaan Produk

1)   Aqua

PT. AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini AQUA memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia. Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.

2)   Honda

PT Astra Honda Motor merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia, didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali diproduksi PT Federal Motor adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu unit pada tahun berikutnya dan terus berkembang hingga saat ini.

Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda sejak tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, di antaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot, dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor, dan PT Federal Izumi Manufacturing (1990) yang khusus memproduksi piston.

Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor, terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000, PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan dimerger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor yang kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Company.

Saat ini, PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan. Pabrik pertama berlokasi di Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik kedua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara serta pabrik ketiga yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ketiga ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.

Dengan keseluruhan fasilitas ini, PT Astra Honda Motor memiliki kapasitas produksi 3 juta unit sepeda motor per tahun. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke-20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Secara internasional, pencapaian produksi sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ketiga setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India.

3)   Indomie

Indomie adalah merek produk mi instan yang sangat populer di Indonesia dan Nigeria. Di Indonesia, Indomie diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Karena sangat  terkenalnya, orang Indonesia memanggil mi instan dengan sebutan “Indomie”, kendati yang dikonsumsi tidak bermerek Indomie. Produk paling sukses dari perusahaan milik Sudono Salim ini mulai diluncurkan sejak tanggal 9 September 1970 dan diperkenalkan ke konsumen sejak tahun 1972, dahulu diproduksi oleh PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd., dan pertama kali hadir dengan rasa Ayam dan Udang. Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa, dan itu menjadikan Indomie sebagai salah satu dari segelintir produk asli Indonesia yang mampu menembus pasar internasional . Di Indonesia sendiri, sebutan “Indomie” sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.

Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa Indomie untuk mengatasi masalah ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai dengan selera Indonesia. Kepraktisan dalam penyajiannya dan mudahnya pendistribusian membuat Indomie menjadi andalan warga Indonesia saat terjadi tragedi bencana alam untuk mengatasi masalah keterbatasan dan kelangkaan bahan pangan di lokasi dengan segera.

Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya. Produk mi instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti energi, protein, niasin, asam folat, mineral zat besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12. Meskipun begitu, konsumsi Indomie yang terlalu sering tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.

               2.2.2 Profil Perusahaan Jasa

1)     Prudential

Didirikan pada tahun 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) merupakan bagian dari Prudential plc, group jasa keuangan ritel berbasis di London, Inggris. Pada tahun 2011, unit asuransi jiwa dari Prudential dinobatkan sebagai perusahaan asuransi terbaik oleh majalah investor untuk perusahaan dengan aset diatas 10 trilyun. PRUDENTIAL selalu menyabet penghargaan sebagai perusahaan asuransi terbaik di Indonesia setiap tahun sebagai the best insurance company 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012. Sehingga prudential dikenal sebagai THE NUMBER ONE dalam asuransi jiwa dan asuransi kesehatan dengan produk unggulan unit link yang dinilai menguntungkan nasabah dalam pengembangan nilai tabungan dari hasil  investasi dengan kisaran keuntungan 15% setiap bulan dibagikan ke rekening setiap nasabah.  PRUDENTIAL  adalah salah satu dari 100 perusahaan terbesar dunia saat ini dan salah satu dari perusahaan asuransi terbaik dunia.

2)     Manulife

PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) menawarkan produk dan jasa yang paling lengkap dalam industri jasa financial di Indonesia melalui produk asuransi jiwa dan employee benefits serta melalui layanan reksa dana dan manajemen asset dari perusahaan afiliasinya, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia. Berkantor pusat di Jakarta, Manulife Indonesia beroperasi melalui jaringan kantor pemasaran di 24 kota yang tersebar di Indonesia, didukung oleh hampir 10000 karyawan dan agen professional dan memiliki sekitar 1,7 juta polis aktif.

3)     Sinarmas

PT Asuransi Sinar Mas didirikan pada tanggal 27 Mei 1985 dengan nama PT. Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta. Kemudian di tahun 1991 berubah nama menjadi PT. Asuransi Sinar Mas. PT. Asuransi Sinar Mas (ASM) merupakan salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia. Sepanjang perjalanannya, ASM menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan. Premi bruto dan total asset Perusahaan secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun, termasuk di tahun-tahun dimana terjadi goncangan ekonomi global.

Sebagai Perusahaan Asuransi Umum terbesar di Indonesia dari sisi Gross Premium Written, ASM telah membuktikan komitmen pelayanan kepada para nasabahnya melalui pembayaran klaim yang cepat dan tepat untuk berbagai produk yang dipasarkan nya. Selain itu Perusahaan juga memberikan kemudahan bagi para nasabah, rekanan dan partner/agen untuk mengakses segala hal yang berhubungan dengan pertanggungan asuransi melalui website, 24-hour Customer Care, Call Center, dan lain2.
Untuk melayani kebutuhan masyarakat akan asuransi, ASM mempunyai jaringan pemasaran yang luas di seluruh Indonesia. Total Kantor Cabang/Kantor Pemasaran ASM per September 2011 adalah 97 Kantor Cabang/Kantor Pemasaran terdiri dari 31 Kantor Cabang, 65 Kantor Pemasaran, dan 1 Kantor Syariah.

Dari sisi produk, ASM memiliki banyak variasi produk untuk melindungi asset/property, kesehatan dan diri nasabah baik nasabah individu maupun nasabah perusahaan. Selain produk konvensional yang telah ada seperti Asuransi Property, Marine/Pengangkutan, Rekayasa/Engineering, Bonding/Penjaminan, Kecelakaan dan Kesehatan, Kendaraan Bermotor, Tanggung Gugat/Liability dan Aneka/Miscellaneous, ASM juga memiliki produk-produk baru seperti asuransi proteksi PHK, asuransi simas ukm untuk proteksi kredit ukm, asuransi sepeda – simas sepeda, asuransi simas expatriate, asuransi simas hole in one dan simas golf insurance, serta yang terbaru adalah simas mobil bonus, produk asuransi kendaraan bermotor pertama yang memberikan no claim bonus sampai dengan 100% dari premi yang sudah dibayarkan.

Selain inovasi produk, layanan yang memuaskan dengan dukungan inovasi pada teknologi informasi, dukungan reasuransi juga merupakan faktor penting terwujudnya komitmen perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada nasabah selama ini. Perusahaan didukung oleh Perusahaan Reasuransi ternama Internasional seperti Munich Re, Swiss Re, Hannover Re, Toa Re, dll serta Perusahaan Reasuransi Nasional yakni Tugu Re, Nasional Re, Marein dan Reindo.

Prestasi ASM sebagai salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia juga tidak perlu diragukan lagi. Berbagai penghargaan telah diperoleh ASM diantaranya penghargaan sebagai Asuransi terbaik untuk kategori asuransi umum tahun 2009 dari Majalah Investor, e-company award versi Majalah Warta Ekonomi tahun 2009, Service Quality Award 2010 untuk produk simas Mobil, dan Service Quality Award 2010 untuk produk simas sehat dan pada September 2010, Asuransi Sinar Mas berhasil memperoleh rating AA+ (idn) Insurer Financial Strength (IFS) dengan outlook stable dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings.

Di tahun 2011, ASM melalui produk simas mobil berhasil meraih penghargaan Indonesia Brand Champion Award 2011 di dua kategori yaitu The Best Customer Choice of Car Insurance dan The Most Popular Brand of Car Insurance. Pada 14 Juni 2011, ASM meraih The Best Insurance Award versi Majalah Media Asuransi dengan ekuitas di atas Rp 750 miliar. Dan pada tanggal 23 Agustus 2011 Fitch Ratings mengafirmasi posisi Asuransi Sinar Mas dengan perolehan rating yang sama di tahun 2010, rating AA+ (idn) Insurer Financial Strength (IFS) dengan outlook stable.

Pada tahun 2012, ASM kembali meraih penghargaan sebagai The Best Insurance Award dari Majalah Investor untuk kategori Asuransi Umum dengan asset di atas 3 trilyun, The Best Insurance Award dari Majalah Media Asuransi untuk kategori Ekuitas di atas 750 Milyar ke atas dan mendapat Predikat Sangat Bagus Atas Kinerja Keuangan Tahun 2011 untuk Kriteria Asuransi Umum dengan Premi Bruto diatas Rp. 200 Milyar versi Majalah Infobank. Tanggal 2 Agustus 2012 ASM juga kembali mempertahankan Rating AA+ (IDN) Insurer Financial Strength (IFS) dengan outlook stable dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings. Perolehan rating ini merupakan tahun ke-3 yang diterima ASM dan semakin memantapkan posisi perusahaan sebagai market leader di industri asuransi umum di Indonesia serta meningkatkan kepercayaan masyarakat dan industri terhadap Asuransi Sinar Mas.

2.3. Analisis strategi pemasaran

               2.3.1. Aqua

Analisis strategi pemasaran produk Aqua ini kamu analisis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).  Strategi-strategi yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Missisipi :

  1. PT. Aqua Golden Misissipi mendekatkan diri kepada konsumen dengan cara membangun pabrik di kaki gunung daerah yang belum terjangkau oleh  pabrik aqua sebelumnya. Hal ini dilakukan olhe PT. Aqua Golden Missisipi untuk mengurangi biaya produksi serta memperluas jaringan pemasaran. Sebagai contoh membangun pabrik di daerah Manado dan Medan yang lisesnsi nya sesuai dengan pabrik utama yaitu lisesnsi sesuai spesifikasi Aqua.
  2. PT. Aqua Golden Missisipi dikontrol oleh perusahaan induk dan hampir seluruh kegiatan dikendalikan oleh perusahaan induk, baik itu produksi maupun distribusinya. Total Quality Control diimplementasikan diseluruh organisasi, setiap unit memiliki Group Quality Control Informal untuk meningkatkan kualitas.
  3. Dengan slogan awal “bening dan bebas bakteri” dan tahun 1979, mengubah slogan menjadi “air sehat setiap saat” pada tahun 1983 dan kini aqua mempunyai slogan “kebaikan dari alam” yang diyakini dengan menggunakan slogan tersebut dapat menarik konsumen sebagai salah satu strategi marketing dalam bentuk promosi serta untuk mendongkrak penjualan.
  4. Menggunakan semua media promosi berupa iklan dan juga aktif dalam mensponsori kegiatan baik berhubungan dengan olah raga atau tidak.
  5. Untuk pengontrolan mutu produk, PT. Aqua Golden Missipi  memiliki laboratorium yang modern dan memiliki staff peneliti yang terdiri dari ahli mikrobiologi, kimia, dan fisika, sehingga mendapatkan pengakuan dari WHO dan terdaftar di US food and drug administration, environmental protection agency dan international bottled water organization serta memperoleh ISO 9002.
  6. Aqua bergabung dengan group DANONE kemudian kerja sama dengan PT. UNILEVER dan dibawah bendera DANONE-AQUA kini Aqua memiliki lebih dari 1 juta titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya diseluruh Indonesia.
  7. Dengan menggunakan analisis STP (Segmenting, Targeting and Positioning) :

– Segmentasi pasar Pt. Aqua Golden Missisipi  :

Geografis  (wilayah) : seluruh wilayah di Indonesia.

Demografis () : semua kalangan.

Psikografis (gaya hidup dan kepribadian) : mencakup semua kebutuhan di segala kalangan.

Perilaku : konsumen produk aqua cenderung memiliki loyalitas terhadap produk yang dihasilkan oleh PT. Aqua Golden Missisipi ini.

– Targeting (Target Pasar) : semua kalangan.

– Positioning  : PT. Aqua Golden Missisipi sebagai market leader karena merupakan perusahaan yang pertama kali memperkenalkan air mineral dalam kemasan.

2.3.2 Prudential

  1. Visi utama PT. Prudential Life Assurance adalah memberikan layanan serangkaian produk asuransi jiwa tradisional dan dua produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unitlink).
  2. Dengan kepaduan keahlian local serta pengalaman bersifat internasional, PT. Prudential Life Assurance telah mengembangkan produk maupun perlindungan yang fleksibel sesuai dengan kebutuhan nasabah. Hal ini merupakan strategi pemasaran yang dilakukan Prudential untuk menarik konsumen dengan memberikan pilihan-pilihan produk yang  ditawarkan. Terdapat produk tradisional yang meliputi :

a)      Prulife merupakan asuransi seumur hidup dengan hak pembagian laba.

b)      PruProtection Plus, produk ini memberikan perlindungan kepada Tertanggung  dalam hal tertanggung meninggal dalam masa asuransi, maka 100% dari uang pertanggungan akan dibayarkan kepada ahli waris atau pihak lain yang ditinjau.

c)      PruSave, produk ini merupakan jenis asuransi Dwi Guna dengan hak pembagian laba serta memberikan proteksi terhadap cacat total dan tetap dan pembedahan beserta perawatan di Rumah sakit.

d)      PruCash, produk ini hampir sama dengan produk PruSave hanya bedanya produk ini memberikan manfaat tahapan jatuh tempo yakni sebesar 10% dari uang Pertanggungan untuk setiap 3 tahun, yang disesuaikan dengan masa asuransi polis.

e)      PruInvestor Plus, merupakan kombinasi antara asuransi Dwi Guna dengan hak pembagian laba (Bonus) dengan asuransi kecelakaan dan unsur investasinya.

f)       PruHospital Care, perawatan PruHospital adalah produk asuransi kesehatan yang memberikan manfaat harian.

g)      PruMajor Medis, Pru MAajor Medis dirancang untuk menutupi perlindungan 24 jamkesehatan asuransi yang komprehensif diseluruh dunia.

Produk Asuransi Jiwa (Unit Link) yang dikaitkan dengan investasi antara lain :

a)      Prulink Investor Account

b)      Prulink Assurance account

Hal tersebut menunjukkan strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Prudential ialah memperbanyak cabang agar menarik konsumen dengan berbagai opsi.

  1. Motto dari PT.Prudential “always understanding and always understanding” yang memiliki makna terfokus pada kebutuhan nasabah tetap menjadi pedoman utama dalam melakukan kegiatan bisnis di Indonesia. Dengan adanya always understanding and always understanding tersebut membuat para konsumen untuk lebih terbuka dan merasa diperhatikan sehingga para nasabah menjadi nasabah tetap.
  2. Dari segi analisis STP (Segmenting, Targeting and Positioning) :

– Segmentasi pasar PT. Prudential  :

Geografis  (wilayah) : seluruh kota besar di Indonesia.

Demografis () : semua kalangan menengah ke atas yang membutuhkan keamanan hidup.

Psikografis (gaya hidup dan kepribadian) : tergantung minat dari konsumen yang ingin berasuransi.

– Targeting (Target Pasar) : semua kalangan menengah keatas atau berdasarkan kelas sosial.

– Positioning  : PT. Prudential market leader dalam penghasil premi produk unit link di Indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

               3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa untuk dapat memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu manajemen pemasaran harus mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan sebelum menentukan strategi apa yang yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi tersebut. Menentukan segmenting, positioning, dan targeting pun harus dilakukan agar produk yang akan dipasarkan bisa diterima oleh konsumen, juga agar pemasaran lebih efektif dan efisien perlu dilkakukan riset pemasaran untuk mendapat data, menjelaskan data serta mengambil tindakan yang sesuai sehingga pemasaran dapat lebih baik. PT. Aqua Golden Missisipi dan PT. Prudential tentu melakukan metode STP dan melakukan riset pemasaran sehingga menjadi perusahaan terbaik di bidangnya di Indonesia.

3.2 Saran
                              Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran sangat penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda sebagai bagian penting dalam perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

 

Aqua. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Aqua%28airmineral%29. 2 April 2013.

Indomie. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Indomie. 2 April 2013

Honda motor. 2013.  http://id.wikipedia.org/wiki/Astra_Honda_Motor. 2 April 2013

Aqua. 2013. http://aqua.com/tentang_aqua/nilai-luhur. 3 April 2013

Indomie. 2013. http://www.indomie.com/About/History. 3 April 2013

Strategi pemasaran asuransi jiwa sinar mas di Indonesia untuk menghadapi persaingan pasar regional. 2013. http://www.labora.ac.id/index.php/Marketing/analisis-strategi-pemasaran-asuransi-jiwa-di-indonesia-untuk-menghadapi-persaingan-di-pasar-regional.html. 3 April 2013

Analisis Metode STP (Segmenting, Targeting, Positioning) Aqua

Image

Aqua merupakan salah satu brand produk air mineral kemasan yang telah melekat dihati konsumen Indonesia. Produk air mineral ini diproduksi oleh PT. AQUA Golden Missisipi.  PT. AQUA Golden Mississippi sendiri telah didirikan sejak tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo. Pabrik pertama Aqua dirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini AQUA memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia. Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT Tirta Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia. Langkah inilah yang membuat brand produk Aqua menjadi sangat terkenal oleh semua kalangan baik balita maupun sampai manula di kawasan Indonesia. Sehingga pada postingan ini saya akan memaparkan metode yang digunakan oleh PT. Aqua Golden Missisipi ini dalam menjamah seluruh permintaan dalam negeri akan produk air mineral kemasan dan juga menjadi market leader dalam bidang pemasaran dari pandangan konsumen.

Hal pertama yang akan dibahas ialah faktor Segmentasi Pasar yang dilakukan PT. Aqua Golden Missisipi. Segmentasi pasar pun terbagi menjadi beberapa kategori yang antara lain ialah :

Segmentasi demografis : 

Segmentasi demografis yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Missisipi ditujukan bagi seluruh konsumen di segala usia, semua kalangan lapisan masyarakat baik dari menengah kebawah sampai menengah ke atas. 

Segmentasi Geografis :

Segmentasi geografis yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Missisipi ditujukan bagi semua kalangan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia.

Segmentasi Psikografis :

Segmentasi psikografis yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Missisipi menyatakan bahwa produk air mineral kemasan ini ditujukan bagi semua kalangan di Indonesia yang peduli terhadap kesehatan. Jika dilihat dari segi perilaku konsumen, konsumen produk Aqua ini cenderung memiliki loyalitas terhadap brand produk Aqua karena telah percaya terhadap produk yang diproduksi oleh PT. Aqua Golden Missisipi ini.

Yang kedua adalah di pandang dari sisi Targeting. PT. Aqua memilih pasar potensial untuk produk air mineral ini bagi semua kalangan, semua profesi, semua usia diseluruh daerah di Indonesia yang peduli terhadap kesehatan.

Dari segi positioning atau penempatan produk Aqua di pasar, PT. Aqua Golden Missisipi ini dikenal sebagai market leader di bidang produk air mineral kemasan. Hal ini dikarenakan bahwa PT. Aqua Golden Missisipi ini merupakan pelopor pertama produk air mineral dalam kemasan di Indonesai sejak tahun 1973 sampai sekarang.

 

Penerapan Integral Dalam Bidang Ilmu Keteknikan

            Integral merupakan salah satu bab bahasan di dalam ilmu Matematika. Pengertian integral sendiri merupakan kebalikan dari proses diferensiasi. Integral ditemukan menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Lambang integral adalah  Terdapat dua macam integral, yaitu integral tak tentu dan integral tertentu. Perbedaan antara keduanya ialah integral tertentu memiliki batas atas dan batas bawah sedangkan Integral tertentu biasanya dipakai untuk mencari volume benda putar dan luas.

Pada umumnya ilmu integral ini dapat bermanfaat dalam berbagai bidang ilmu, seperti bidang ekonomi, teknologi, fisika dan matematika (keteknikan) pula. Oleh sebab itu, dalam postingan kali ini saya akan sedikit memaparkan mengenai manfaat dan penerapan ilmu integral khususnya di dalam bidang keteknikan.

Sedikit saya jelaskan beberapa kegunaan aplikasi integral yang berkaitan dengan bidang ilmu lain, antara lain :

Ekonomi :

Mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya), mencari fungsi biaya total, mencari fungsi penerimaan total dari fungsi penerimaan marginal, mencari fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi marginal, fungsi tabungan dari fungsi tabungan marginal, fungsi kapital dari fungsi investasi.

Teknologi :

Penggunaan laju tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah kebocoran selama selang waktu tertentu, Penggunaan kecepatan pesawat ulang alik Endeavour untuk menentukan ketinggian maksimum yang dicapai pada waktu tertentu, Memecahkan persoalan yang berkaitan dengan volume, panjang kurva, perkiraan populasi, keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha.

Fisika :

analisis rangkaian listrik arus AC, analisis medan magnet pada kumparan, analisis gaya-gaya pada struktur pelengkung.

Matematika (Teknik) :

menentukan luas suatu bidang, menentukan volume benda putar, menentukan panjang busur.

Di dalam bidang matematika teknik integral dapat berguna untuk mencari volume benda putar suatu benda.  Contoh kasus yang berhubungan dengan penggunaan integral dalam mencari volume benda putar dapat dilihat seperti berikut :

Contoh kasus :

Pada suatu hari, Supri sedang memanen blueberry kemudian dia megambil sebuah tong blueberry. Supri kemudian penasaran untuk menghitung volume tong tersebut agar ia bisa memperkirakan kira-kira berapa tong blueberry yang akan dia bawa. Kemudian ia teringat akan akan pelajaran kalkulus yang ia dapatkan pada saat kuliah . Supri kemudian mengukur tong tersebut. Data yang didapat supri dari mengukur tong tersebut ialah jari-jari atas dan bawah tong adalah 30 cm dan jari-jari tengah 40 cm, serta tinggi tong adalah 1 m. Setelah itu, kemudian Supri menghitung volume tong tersebut.

Jawaban :

Hal pertama yang dilakukan Supri ialah meletakkan tong pada sisinya. Hal ini berguna untuk membuat suatu perhitungan aljabar. Pada perhitungan ini Supri menggunakan dasar rumus Integral Tentu untuk mencari volume tong blueberry tersebut. Rumus Integral tentu adalah :

Capture

Image1325

kemudian Supri menemukan persamaan parabola dengan titik di (0,40) dan melalui (50,30).

Dan menggunakan rumus:

(x – h) 2 = 4 a (y – k)

Sekarang (h, k) adalah (0, 40) sehingga akan didapatkan :

(x – h) 2 = 4 a (y – k)

(x – 0) 2 = 4 a (y – 40)

2x = 4 a (y – 40) dan parabola melewati (50, 30), sehingga

(50) 2 = 4 a (30 – 40)

2500 = 4 a (-10) dan 4 a = -250

Jadi persamaan sisi barel

2x = -250 (y – 40)  yaitu,

y = – 2x / 250 + 40

kemudian mencari volume tong yang dihasilkan ketika kita memutar parabola antara x = -50 dan x = 50 sekitar sumbu x-.

winecask2

Maka di dapat perhitungan Integral sebagai berikut :

rumus

Jadi , didapat volume tong blueberry yang didapatkan Supri dengan menggunakan perhitungan integral yaitu  425,2 L.